Senator Napa J. Awat Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan Ke Pelajar SMA Taruna Jaya Sampit
Ratusan pelajar SMA Taruna Jaya Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengikuti Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dari Anggota MPR RI yang juga Senator Kalteng, Napa J Awat (8/6/18).
Napa mengatakan bahwa empat pilar kebangsaan penting dipahami dan ditanamkan secara dini kepada generasi muda sebagai pewaris masa depan bangsa. Menurutnya, salah satu faktor meningkatnya potensi gejolak sosial, yakni adanya isu radikalisme yang mengarah pada perpecahan bangsa dikarenakan pemahaman pilar kehidupan berbangsa itu minim.
Untuk itu, Napa J. Awat menilai sosialisasi 4 pilar kebangsaan, penting dilakukan agar membangkitkan spirit dan semangat nasionalisme generasi muda bangsa yang ada di tanah Dayak ini khususnya di Sampit. Empat pilar MPR RI hendaknya sebagai pegangan hidup para generasi muda dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang membingkai dan melandasi serta jadi pilar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harus dipegang teguh agar negara kesatuan tetap terpelihara,"papar Napa.
Pancasila sebagai ideologi bisa mengikat bangsa Indonesia yang demikian besar dan majemuk. Pancasila adalah konsesus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam posisinya, Pancasila merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Napa J. Awat juga memberi pesan dalam memahami dan mensikapi persoalan-persoalan kebangsaan, tentang kebhinekaan, serta mengantisipasi adanya bibit-bibit yang mengancam kebhinekaan seperti paham radikalisme. Apabila kita menyadari bahwa kunci dari kebhinekaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan tenggang rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain", ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Taruna Jaya, Ignatius Suharjana, yang ikut mendampingi pada kegiatan ini, mengakui bahwa Sosialisasi 4 Pilar belum pernah diberikan kepada para pelajar.
“Kami sangat berterimakasih sekali kepada Pak Napa dari MPR RI. Dengan apa yang sudah disampaikan tentang pentingnya 4 Pilar, kami sangat berharap siswa memahaminya,” ungkapnya.
Ignatius Suharjana juga berharap, sosialisasi tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa menjangkau organisasi sosial kemasyarakatan dan seluruh stakeholder agar membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Daerah Kalimantan Tengah khususnya yang ada di Kotawaringin Timur. (*)
Napa mengatakan bahwa empat pilar kebangsaan penting dipahami dan ditanamkan secara dini kepada generasi muda sebagai pewaris masa depan bangsa. Menurutnya, salah satu faktor meningkatnya potensi gejolak sosial, yakni adanya isu radikalisme yang mengarah pada perpecahan bangsa dikarenakan pemahaman pilar kehidupan berbangsa itu minim.
![]() |
Napa J. Awat sedang menyampaikan materi sosialisasi 4 Pilar. |
Untuk itu, Napa J. Awat menilai sosialisasi 4 pilar kebangsaan, penting dilakukan agar membangkitkan spirit dan semangat nasionalisme generasi muda bangsa yang ada di tanah Dayak ini khususnya di Sampit. Empat pilar MPR RI hendaknya sebagai pegangan hidup para generasi muda dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang membingkai dan melandasi serta jadi pilar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harus dipegang teguh agar negara kesatuan tetap terpelihara,"papar Napa.
Pancasila sebagai ideologi bisa mengikat bangsa Indonesia yang demikian besar dan majemuk. Pancasila adalah konsesus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam posisinya, Pancasila merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Napa J. Awat juga memberi pesan dalam memahami dan mensikapi persoalan-persoalan kebangsaan, tentang kebhinekaan, serta mengantisipasi adanya bibit-bibit yang mengancam kebhinekaan seperti paham radikalisme. Apabila kita menyadari bahwa kunci dari kebhinekaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan tenggang rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain", ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Taruna Jaya, Ignatius Suharjana, yang ikut mendampingi pada kegiatan ini, mengakui bahwa Sosialisasi 4 Pilar belum pernah diberikan kepada para pelajar.
“Kami sangat berterimakasih sekali kepada Pak Napa dari MPR RI. Dengan apa yang sudah disampaikan tentang pentingnya 4 Pilar, kami sangat berharap siswa memahaminya,” ungkapnya.
Ignatius Suharjana juga berharap, sosialisasi tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa menjangkau organisasi sosial kemasyarakatan dan seluruh stakeholder agar membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Daerah Kalimantan Tengah khususnya yang ada di Kotawaringin Timur. (*)